Rabu, 09 Juni 2021

PEMROGRAMAN PHP

 

Pengertian PHP, Fungsi dan Sintaks Dasarnya


Dalam pengembangan website, PHP menjadi salah satu bahasa pemrograman yang wajib dipelajari. Alasannya, bahasa pemrograman ini mampu untuk membuat website menjadi dinamis.


Nah, dalam artikel ini, Anda akan belajar tentang PHP secara lebih dalam. Kami akan membahas mengenai syntax dasar PHP beserta contoh-contohnya. Selain itu, kami juga akan membahas tentang hubungan PHP dengan MySQL.


Pasti sudah semakin penasaran kan dengan pembahasannya? Sebelum itu, mari pahami dulu pengertian dan fungsi PHP. 

Pengertian PHP

PHP (PHP: Hypertext Preprocessor) adalah sebuah bahasa pemrograman server side scripting yang bersifat open source.


Sebagai sebuah scripting language, PHP menjalankan instruksi pemrograman saat proses runtime. Hasil dari instruksi tentu akan berbeda tergantung data yang diproses.


PHP merupakan bahasa pemrograman server-side, maka script dari PHP nantinya akan diproses di server. Jenis server yang sering digunakan bersama dengan PHP antara lain Apache, Nginx, dan LiteSpeed. 


Selain itu, PHP juga merupakan bahasa pemrograman yang bersifat open source. Pengguna bebas memodifikasi dan mengembangkan sesuai dengan kebutuhan mereka. Tentunya jika memiliki kemampuan coding yang baik, ya? 


Mengapa Menggunakan PHP?

Saat ini, tak kurang dari 78% website di seluruh dunia menggunakan bahasa pemrograman yang diciptakan Rasmus Lerdorf di tahun 1995 ini. Bahkan platform besar seperti Facebook juga menggunakannya.


Lalu, apa yang membuat PHP begitu populer? Mengapa menggunakan PHP yang sudah berumur lebih dari dua dekade ini? Berikut beberapa alasannya:


Cenderung mudah dipelajari — dibanding beberapa bahasa pemrograman populer lain, PHP lebih mudah dipelajari.

Materi belajar yang melimpah — umur PHP yang “cukup tua” menyebabkan banyak sekali dokumentasi, panduan, dan komunitas aktif bertebaran di jagat maya. Jadi, tak perlu takut jika Anda mengalami kesulitan.

PHP bersifat open-source — siapapun bisa menggunakan PHP tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.

Kecepatan tinggi — PHP terbukti bisa meningkatkan kecepatan loading dibanding bahasa lain. Misalnya, lebih cepat tiga kali daripada Phyton pada beberapa kasus.

Banyaknya pilihan database — PHP bisa digunakan di hampir semua jenis database. Mulai dari MySQL, hingga non-relational database seperti Redis.

Kompatibilitas yang baik dengan HTML — script PHP tidak mengganggu HTML sama sekali. Justru mereka berdua saling melengkapi.

Fleksibilitas tinggi — PHP bisa dikombinasikan dengan banyak sekali bahasa pemrograman lain. Sehingga bisa Anda gunakan sesuai kebutuhan.

Multi-platform — PHP bisa Anda gunakan di macam-macam operating system. Mulai dari Windows, Linux, hingga MacOS.

Selalu diperbarui — sejak pertama kali muncul tahun 1995, sekarang PHP sudah berada pada versi 7.4.

Mendukung layanan cloud — siapa sangka, walaupun umur PHP hampir dua dekade, tapi ia bisa mendukung layanan cloud dengan skalabilitas yang baik.

Fungsi PHP

Secara umum, fungsi PHP adalah digunakan untuk pengembangan website. Baik website statis seperti situs berita yang tidak membutuhkan banyak fitur. Ataupun website dinamis seperti toko online dengan segudang fitur pendukung.


Namun, penggunaan PHP tidak terbatas pada pengembangan website saja, lho. Karena fleksibilitasnya yang tinggi, PHP juga bisa digunakan untuk membuat aplikasi komputer sekalipun. Keren juga, ya?


Sintaks Dasar PHP

Setiap bahasa pemrograman memiliki aturan coding sendiri. Begitu pula dengan PHP. Sintaks dasarnya dibuka dengan <?php dan ditutup dengan ?> sebagai terlihat di contoh berikut:


<?php

echo “Selamat datang”;

?>

Inilah penjelasan kode tersebut:


<?php ini adalah kode wajib untuk membuka program PHP.

Echo adalah sebuah perintah untuk menampilkan teks.

“Selamat Datang”; teks yang hendak ditampilkan dan ditulis diantara tanda petik dan titik koma.

?> adalah kode untuk mengakhiri PHP dan wajib digunakan saat digabung dengan bahasa pemrograman lain seperti HTML.

Sintaks PHP bersifat case sensitive. Jadi, penggunaan huruf besar atau kecil akan turut mempengaruhi output yang diberikan. Sebagai contoh :


<?php

$alamat = “Yogyakarta”;

echo $alamat;

?>

Kode di atas akan menghasilkan output: Yogyakarta di halaman website. 


Namun, jika dituliskan seperti ini: 


<?php

$alamat = “Yogyakarta”;

echo $Alamat;

?>

Anda akan mendapati tampilan error. Alasannya, adanya perbedaan antara variabel $alamat dan $Alamat.


Pada PHP, Anda juga bisa menuliskan komentar sebagai penjelasan dari kode yang ditulis. Komentar di PHP menggunakan // atau */ dan tidak akan dimunculkan sebagai output di browser. Contohnya sebagai berikut:


<?php 

// ini contoh penggunaan komentar 

echo "Apa Kabar?";

/*

Nah ini juga contoh komentar

yang ditulis

lebih dari satu baris

*/?>

Semua kode PHP yang ditulis harus disimpan dengan file ekstensi .php. 


Contoh Kode PHP

Nah, setelah belajar tentang sintaks dasar PHP, mari lihat contoh kode PHP dalam penggunaan dengan bahasa pemrograman lainnya. 


1. HTML

Anda bisa menyisipkan kode PHP di dalam HTML menggunakan PHP editor favorit Anda. Contoh penggunaannya adalah sebagai berikut:


<!DOCTYPE html>

<html>

    <head>

        <title>Contoh</title>

    </head>

    <body>


        <?php

            echo "Halo, Selamat Siang";

        ?>

    </body>

</html>

Kode di atas akan memunculkan hasil pada browser:

Seperti terlihat kode PHP disisipkan di dalam body HTML. Dengan perintah echo, browser memunculkan hasil teks yang diinstruksikan. 


Sumber: https://www.niagahoster.co.id/blog/pengertian-php/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar